Narrative text
Inti
dari text/genre berbentuk narrative adalah cerita hiburan yang berisi
berbagai permasalahan (crisis) dan berujung pada masalh penyelesaian
tersebut (resolution). Cerita berbentuk narrative bias berupa fiksi dan
nonfiksi. Cerita fiksi misalnya; legenda, fable, cerita rakyat, dsb.
Sedangkan cerita nonfiksi bias berupa cerita kejadian nyata dimasa
lampau yang penuh degan konlik/crisis sekaligus terdapat alur
penyelesaiannya, misalnya cerita tentang orang-orang yang selamat dari
terjangan tsunami yang melanda aceh berikut perjuangannya menyelamatkan
diri.
Istilah-istilah penting yang terdapat dalam text berbentuk narrative;
Ø
specific/individual participant: tokoh cerita bersifat khusus yang
mengacu pada satu atau beberapa individu dan tidak belaku pada
general/umum.
Ø
Material process: disebut jug adengan istilah “Action Verbs” yaitu
katakerja yang mengacu pada aksi atau tindakan dari si tokoh. Misalnya;
eat, swim, sleep. etc.
Ø Behavioral Process: disebut juga dengan istilah “Verbal Process/Speaking Verbs” misalnya; say, said, tell, dsb.
Ø
Relational process disebut juga dengan istilah Linking Verbs yang
menghubungkan subjek pelengkap, misalnya;to be, consist of, function as,
derive from, to be classified into, to be identified as, etc.
Ø
Mental Process/Thinking Verbs: yaitu kata kerja yang yang berhubungan
dengan persepsi panca indra. Misalnya; think, feel, guess, dsb.
Ø
Temporal Conjunction: kata penghubung waktu yang menghubungkan
kejadian yang sat dengan yang lain. Misalnya; firstly, then, next, after
that, meanwhile, at that time, etc.
Ø Temporal Circumstance: keterangan waktu. Misalnya; once, once upon a time, etc.
Recount text
Inti
dari text genre berbentuk RECOUNT adalah menceritakan ulang tentang
sebuah kejadian yang pernah dialami oleh seseorang sehingga disebut juga
cerita tentang pengalaman pribadi. Perbedaan jenis genre ini dengan
narrative yaitu bahwa narrative labih menekankan pada konflik dan
penyelesaiannya, sedangkan genre berbentuk recount lebih menekankan pada
cerita ulang sebuah kejadian yang pernah kita alami tanpa mementingkan
konflik cerita dan penyelesaiannya. Misalnya cerita tentang kegiatan
yang kita lakukan di masa liburan (pergi liburan ke rumah nenek) lalu
kita ceritakan ulang kejadian tersebut di depan kelas, maka jenis cerita
tersebut lebih cenderung ke recount genre.
SPOOF
Inti
dari text genre adalah SPOOF biasanya menceritakan sebuah kejadian
(lucu) yang diakhirnya terdapat hal yang tidak diduga diharapkan oleh
tokoh cerita. Sesuatu yang tidak terduga dan tidak sesuai dengan harapan
si tokoh ini disebut dengan istilah TWIST. Hal itulah yang membedakan
antara SPOOF dan ANEKDOTE. Anecdote itu sendiri biasanya menceritakan
kejadian yang aneh dan jarang sekali terjadi.
ANECDOTE
Inti
dari text/genre berbentuk ANECDOTE adalah cerita hiburan yang berisi
cerita-cerita aneh yang jarang lerjadi dan kadang tidak masuk akal. Di
dalam teks jenis ini biasanya penulis menggunakan bahasa-bahasa
exclamation, admiration, intensirier and rhetorical question yang
mengungkapkan rasa keterkaguman sekaligus kelidakpercayaan akan kejadian
yang diceritakan.
DESCRIPTIVE
Inti
dari text/genre berbentuk DESCRIPTIVE adalah menggambarkan atau
mendeskripsikan sesuatu yang spesifik/khusus, bisa benjpa orang, benda,
ataupun tempat, dengan menyebutkan.karakteristik/cirri-ciri yang melekat
pada benda lersebut, bagaimana bentuknya, berapa ukuranya, terietak
dimana, dsb. Tujuan teks berbentuk deskripsi yaitu menggambarkan objek
sejelas mungkin sehingga pembaca seolah-olah bisa melihat sendiri atau
menggambarkan subjek tersebut secara langsung. Petbedaan teksjenis ini
dengan teks berbentuk report terietak pada specific tidaknya si subjek.
Kalau subjek atau benda tersebut bertaku untuk spesifik (diungkapkan
ciri-cirinya), biasanya tergolong deskriptif, sedangakan kalau objeknya
berlaku general/umum ( diungkapkan kegunaanya, kebiasaanya, dsb)
biasanya tergolong report.
report
Inti
dari text berbentuk report adalah menginformasikan, menggambarkan,
mendeskripsikan, atau mengklasifikasikan suatu fenomena yang ada di
lingkingan kita baik itu berupa benda, tanaman, binatang dsb yang
bersifat umum. Text berbentuk report ini hamper sama dengan Deskriptive,
yang membedakannya hanya terletak pada subjeknya. Report biasanya
berlaku general/umum sedangkan deskriptif bersifat khusus.
EXPLANATION
Inti
dari text bergenre EXPLANATION adalah menjelaskan bagaimana sesuatu itu
terjadi dan mengapa hal tersebut terjadi dengan menggunakan alur
kronologis kejadian (proses) yang jelas sehingga pembaca dapat dengan
mudah memahaminya. Misal, bagaimana proses terjadinya tsunami, mengapa
gempa bumi bisa terjadi, bagaimana proses terjadinya fotosintesis, dll.
Biasanya untuk membantu pembaca agar dengan mudah dan komprehensif
dalam memahami isi teks, penulis banyak menggunakan kalimat pasif.
PROCEDURE
Inti
dari text/genre berbentuk PROCEDURE adalah sebuah bentuk wacana yang
berisi tentang bagaimana cara membuat sesuatu (misalnya bagaimana cara
membuat nasi goreng, membuat telur mata sapi, membuat juice alpukat,
dll) atau bagaimana cara melakukan sesuatu (misalnya bagaimana cara
mengoperasikan komputer, menambal ban bocor, menginstal program software
ke dalam komputer, dsb.) dengan menggunkan prosedur/tata cara urutan
tertentu dalam bahasa teknis/praktis.
DISCUSSION
Inti
dari text bergenre DISCUSSION adalah menyajikan minimal dua buah sudut
pandang yang berbeda dari satu buah permasalahan yang masih
kontroversial atau DEBATABLE/CONTROVERSIAL ISSUE. Dua sudut pandang
tersebut yaitu PRO (FOR) untuk pihak yang setuju dan KONTRA (AGAINST)
untuk pihak yang tidak setuju. Masing-masing sudut pandang harus
disertai dengan penjelasan atau elaborasi argumentasi yang bisa diterima
oleh pembaca. Untuk mempertentangkan pendapat yang satu dengan yang
lain, biasanya terdapat konjungsi pertentangan antara lain : on the
other hand, on the contrary, on the other side, differently,
nevertheless, etc.
news item
Istilah-istilah penting yang perlu diketahui dalam news item genre:
§
Material Process disebut juga dengan istilah “action verb” yaitu kata
kerja yang mengacu pada aksi atau tindakan dari si tokoh, misalnya:
makan (eat/ate/eaten), tidur (sleep/slept), berenang
(swim/swam/swum),dll.
§ Behavioral process disebut juga dengan istilah lain “verbal process” atau “speaking verbs” misalnya, say, tell, speak, etc.
Communicative Approach/social function/purpose:
§ To inform the readers, listeners, or viewer/audience about events of the day which are considered newsworthy or important.
Generic Structure/Text structure organization
§ Newsworthy events : recount the event in summary form
§ Background events : elaborate what happened, to whom, in what circumstance
§ Sources : comments by participants in, witnesses to and authorities expert on the event
Language features:
§ Short, telegraphic information, about it story captured in headline
§ Use of material processes (action verbs) to retell the events
§ Use of verbal process (said, told etc.)
§ Focus on circumstance
horhortatory exposition
Inti
dari text/genre berbentuk hortatory exposition adalah text yang
memaparkan dan mempengaruhi pembaca/pendengar bahwa sesuatu seharusnya
demikian atau tidak demikian.
Istilah-istilah yang perlu diperhatikan :
Ø
Generic human & non human participant: yang diceritakan bersifat
umum/general (bias apa saja) yang penting bias mempengaruhi audience.
Ø
Mental Process : disebut juga “Thinking Verb” yaitu kata kerja yang
berhubungan dengan persepsi panca indera / persepsi batiniah, misalnya:
guest, think, feel, dsb.
Ø
Material Process : disebut juga “Action Verb” yaitu kata kerja yang
mengacu pada aksi atau tindakan dari si tokoh, misalnya : makan (eat,
ate, eaten), tidur (sleep, slept), berenang (swim, swam,swum)
Ø
Relational Process : disebut juga dengan istilah “Linking Verb” (Kata
Kerja penghubung) yang berguna untuk menghubungkan subjek dengan
pelengkap ( sbg subject complement).
Analytical Exposition
Inti
dari text/genre berbentuk Analytical Exposition adalah teks yang
memaparkan / berisi ajakan pada pembaca atau pendengar bahwa ada masalah
yang tentunya perlu mendapat perhatian. Misalnya, pentingnya belajar
bahasa Inggris, pentingnya perpustakaan,dsb.
Analytical Exposition
Definition of Analytical Exposition
Exposition
is a text that elaborates the writer‘s idea about the phenomenon
surrounding. Its social function is to persuade the reader that the idea
is important matter.
Generic Structure of Analytical Exposition
1. Thesis: Introducing the topic and indicating the writer’s position
2. Arguments: Explaining the arguments to support the writer’s position
3. Reiteration: Restating the writer’s position
Contoh text analytical exposition :
The Dangerous of Using Drugs
Everybody
must pay attention of drugs. Drugs are very dangerous for us. Why it is
very dangerous for us? Because its can caused harm to our body.
In
terms of health, many organs in our body can be harm because using
drug. In general, the impact of using drug are can unconscious, make us
hallucinate, can harm our nerve, and cause addictive effect. Beside
that, using drugs can make the users depressed, liver disease,
schizophrenia, blockage of blood vessels, dehydration, optic nerve damage, brain damage, and finally it can cause DEATH!
When
viewed in terms of Islamic law, drugs are forbidden. Because it is
cause badness, self harm, debilitate. And Islam proscribes all that can
cause badness, self harm because it is included zhalim. Also if we
using drugs, it means we already do the forbidden things in Islam, it
means we sin. So, in terms of Islamic law, using drugs also dangerous.
Furthermore,
if the users of drugs are teenagers, it can endanger their future, and
endanger their homeland, their country. From the data, 32 percent of
drugs users in Indonesia are teenagers, so, if many teenagers –in this
case Indonesia- use drugs, it can be endanger this country, harm youth
generation, whereas youths are nation expectation. If the youth using
drugs, our nation can be destroy!
Istilah- istilah penting yang perlu diketahui dalam Analitycal Exposition Genre :
Ø
Generic human & non human participant: yang diceritakan bersifat
umum/general (bias apa saja) yang penting bias mempengaruhi audience
Ø
Relational Process : disebut juga dengan istilah “Linking Verb” (Kata
Kerja penghubung) yang berguna untuk menghubungkan subjek dengan
pelengkap ( sbg subject.
Ø
Causal Conjunction : Konjungsi / kata penghubung yang menerangkan
sebab/ asal muasal suatu kejadian, contohnya: because, because of,
since, for.
Ø Internal conjunction :
review
Inti
dari text bergenre review adalah memberikan penilaian terhadap hasil
karya seni atau sastra berupa kritikan atau pujian. Biasanya text
bergenre review berupa ulasan atau resensi terhadap karya sastra/seni.
Karya-karya tersebut dapat berbentuk: film, drama, buku,
sandiwara/pertunjukan, lagu, konser, dll.
Istilah-istilah penting yang perlu diketahui dalam Review Genre:
§
Particular participant: Biasanya berupa judul karya seni/sastra. Tokoh
cerita bersifat spesifik atau khusus, yang mengacu pada satu atau
beberapa individu dan tidak berlaku pada semua/general.
§
Metaphorical language: Gaya bahasa metafora yang berupa perbandingan
antara dua hal tanpa menggunakan kata-kata pembanding ( seperti,
laksana, bagaikan, dsb.)
§
Complex sentence: Kalimat kompleks, yaitu kalimat yang terdiri dari
induk kalimat (main clause) dan anak kalimat (dependent clause).
§
Adjective of appraisal: Ungkapan yang digunakan untuk memberikan
penilaian terhadap karya sastra baik yang berupa pujian atau kritikan.
commentary
Inti
dari text bergenre commentary adalah menjelaskan proses perubahan
bentuk suatu objek atau fenomena alam dan sosial budaya. Perubahan
bentuk tersebut terjadi dalam kurun waktu yang lama dan lambat atau
bersifat evolusi.
Istilah-istilah penting yang perlu diketahui dalam commentary genre:
§ Generic non human participant: Tokoh cerita bersifat umum dan biasanya bukan berupa manusia
§
Material process disebut juga dengan istilah “Action verb” yaitu kata
kerja yang mengacu pada aksi atau tindakan dari si tokoh, misalnya:
makan (eat/ate/eaten), tidur (sleep/slept), berenang (swim/swam/swum),
dll.
§
Relational Process disebut juga dengan istilah “Linking verb” (Kata
kerja penghubung) yang berguna untuk menghubungkan subjek dengan
pelengkap (sebagai Subject Complement). misalnya, to be (is, am, are,
was, were) taste, look, seem, become, smell, consist of, derive from,
function as, etc.
§
Temporal conjunction: Konjungsi/kata penghubung waktu yang
menghubungkan kejadian satu dengan yang lain, misalnya firstly, then,
next, after that, meanwhile, at that time, etc.
§ Temporal circumstance: Keterangan waktu, misalnya Once, once upon time, etc.